Dua laki-laki duduk di bangku beton. Satu berambut gondrong ikal, satu lagi rambutnya ditata rapi. Keduanya duduk bersebelahan, mengapit sebuah pot bunga yang sengaja diletakkan di atas bangku beton. Laki-laki berambut gondrong yang duduk di sebelah kiri menebar senyum ke arah teman pria di sebelahnya seraya memberikan anggukan. Ia menenggak air mineral kemasan gelas plastik. Teman pria disebelahnya segera mengikutinya, meminum satu tegukan air mineral.
Hendra Himawan nama laki-laki berambut gondrong itu. Ia kemudian melepas baju. Teman laki-laki di sebelahnya segara mengikutinya. Keduanya minum satu tegukan air. Hendara melepas kaos dalam. Teman pria di sebelahnya mengikutinya. Hingga pakian yang menempel di tubuh keduanya tinggal celana dalam. Susana menjadi riuh. Para mahasiswa yang sedang berada di kampus itu bersorak. "Ayo...ayo...lepas...lepas...." Hendra bersiap-siap menurunkan pakian yang tinggal satu-satunya itu. Para mahasiswi berlarian. Sebagian teriak histeris dan menutup mata.
"Gila, ia benar-benar membuka celana dalamnya," gumam salah seorang mahasiswa di sebelah saya.
