Ria Destyaningrum Dianugerahi Kartini FIB 2016

Dok. EDSA
Kamis (21/4) siang, beberapa
mahasiswa terlihat tengah mendekorasi halaman crop circle FIB Undip untuk
acara Pesta Karya 2016. Pesta Karya merupakan acara yang diadakan oleh Sospol
BEM FIB bersama Gemaia (Gerakan Mahasiswi Budaya). Acara untuk memperingati
Hari Kartini ini menghadirkan beberapa perlombaan, diantaranya ialah lomba
tarik tambang, lomba tata rias, serta ajang pemilihan Kartini FIB 2016.  

Inti dari acara ini ialah pencarian
Kartini FIB 2016 dengan harapan agar mahasiswi-mahasiswi FIB Undip lebih
berkontribusi terhadap fakultas dan universitas. Nantinya kartini yang terpilih
diharapkan dapat mengayomi dan merangkul mahasiswi FIB dalam segala bidang
serta berpengaruh bagi pergerakan mahasiswa dan mahasiswi untuk perubahan yang
lebih baik.

Ada sekitar 14 mahasiswi FIB yang
ikut serta dalam pemilihan Kartini FIB 2016. Masing-masing menampilkan bakat
mereka di depan penonton dan para juri. Beberapa unjuk kebolehan dengan
mempertunjukkan tarian tradisional, sebagian tari modern.  Ada pula yang
menyanyi, nembang macapat, dan menggambar. Setelah penampilan bakat para
calon kartini, mereka pun dipanggil kembali untuk diberikan beberapa pertanyaan
seputar Hari Kartini dan emansipasi perempuan oleh para juri. Dewan juri yang
menilai serta memberikan skor bagi tiap-tiap mahasiswi antara lain Ajeng
Ratnasari, Adlin Maulavan, dan Annas Karyadi.

Setelah penghitungan skor selesai,
tibalah saat yang sangat dinantikan yakni pengumuman lomba-lomba dan
penganugerahan Kartini FIB 2016. Hampir pukul sepuluh malam akhirnya Ria
Destyaningrum dinobatkan sebagai Kartini FIB 2016. Sorak sorai penonton
memeriahkan malam puncak itu. Selain Ria, ada juga nominee Kartini Favorit
yang jatuh kepada Aya dari jurusan Sastra Indonesia. Di cabang lain, lomba
tarik tambang dimenangkan oleh jurusan D3 Perpin sedangkan tata rias dari
Sastra Inggris.  

Setelah dianugerahi Kartini FIB
2016, mahasiswi Sastra Inggris 2014 yang akrab disapa Ria ini mengatakan bahwa
untuk selanjutnya ia harus terus belajar serta mengembangkan diri lagi agar
bisa memberikan program nyata sebagai Kartini FIB 2016. Ia juga menyatakan
bahwa alasan mengikuti ajang ini pada awalnya merupakan amanat dari Ketua HM
Sastra Inggris sebagai perwakilan dari Sastra Inggris. Tanggung jawab itulah
yang kemudian mengantarkannya menjadi sosok Kartini FIB 2016 yang kemudian juga
harus mengemban tanggung jawab lain yang lebih besar. “Saya merasa bahwa itu
adalah tanggung jawab yang diamanatkan kepada saya, yang kemudian saya ambil
dan mungkin saya bisa lebih percaya diri kalo mengikuti acara pemilihan
Kartini ini bukan suatu hal yang saya sesali,” ungkap gadis berambut panjang
ini. 
(HW/Umu & Qonita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top