LPM Hayamwuruk
  • Dari Redaksi
  • Agenda
    • Agenda Kampus
    • Agenda Kegiatan
  • Berita
    • Berita Aktual
    • Hawe Pos Aktual
    • Tabloid Hawe Pos
    • Headline
    • Feature
    • Kampus Kita
    • Kabar Hawe
  • Produk HaWe
    • Majalah Hayamwuruk
    • Hawe Buletin
  • Jurnalistik
  • Kolom
  • English Corner
  • Lainnya
    • Sayembara Hawe
    • Lomba Penulisan
    • Beasiswa
    • Lowongan Kerja

Berita Terbaru

Pembangunan Gedung Vokasi: Wujud Tanggung Jawab Pihak Swasta Terhadap Pendidikan di Indonesia

Dok. Hayamwuruk Sekolah Vokasi (SV) Universitas Diponegoro sedang melakukan pembangunan gedung vokasi yang telah berlangsung sejak ...

Terpopuler

  • Dugaan Pelanggaran Ketua SM FIB Undip dan SM FIB Undip
  • [OPINI] Perempuan dan Mitos Keharusannya
  • Home
  • /
  • Kabar Kampus
  • / Teater Emka Singgung Masalah Infrastruktur Lewat Labnas 2019

Teater Emka Singgung Masalah Infrastruktur Lewat Labnas 2019


Dok. Hayamwuruk

Teater Emper Kampus (Emka) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) kembali mengadakan pentas tahunan Laboratorium Naskah di Ruang Teater FIB Undip, Sabtu (25/05).

Rian Destianto selaku Pemimpin Produksi menuturkan bahwa tahun ini isu yang diangkat adalah mengenai infrastruktur. Isu tersebut dipilih melalui observasi dan disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan.

“Karena isu yang diambil itu tentang pemukiman padat dan kumuh, Teater Emka berharap pemertintah tidak hanya menggencarkan pembangunan infrastruktur saja, tapi non-infrastruktur seperti sumber daya manusianya, karena banyak juga infrastruktur yang oke bagus, tapi karena pengelolaannya kurang baik jadi kayak eman-eman (disayangkan) gitu,” tutur Rian.

Disutradari oleh Maya Kharta, Laboratorioum Naskah “Layung Sore” tahun ini diadaptasi dari naskah Layung Sore karya Tentrem Lestari. Layung Sore menampilkan kisah dari beberapa orang di sebuah kontrakan, di mana pada sore hari semua masalah akhirnya muncul secara bersamaan dan mencapai klimaksnya.

“Kita merasa(kan) keresahan dalam tema (mengenai infrastruktur) yang kita buat itu. Maksudnya (pemikiran tentang infrastruktur tersebut) ada didalam naskah Tentrem Lestari itu. Akhirnya kita sepakati untuk mengambil naskah itu dan kita adaptasi untuk menyesuaikan dengan isu yang ada di zaman sekarang,” ujar Maya.

Maya berharap melalui pementasan teater ini dapat meningkatkan semangat masyarakat terutama mahasiswa untuk tetap berkesenian. Selain itu, dengan tema yang diambil, pementasan ini dapat menjadi pemantik dalam forum diskusi, menyuarakan ide, memberikan manfaat, hingga mempresentasikan isu-isu sosial yang ada di masyarakat.

Salah satu penonton, Gea Agata, mengatakan bahwa isu yang diangkat dalam pementesan tersebut memang sangat erat kaitannya dengan keadaan yang terjadi di masyarakat saat ini.  

“Tentang kondisi sosial (yang ada pada pementasan),ya, realita yang ada di daerah pinggiran gitu, kan. Terus isu (yang dipentaskan) itu faktual dan aktual. Itu yang kurang lebihnya terjadi di kota-kota besar. Masih kentara banget kesenjangannya.”

Reporter: Almas, Wulan, Alfi, Nida
Penulis: Nida
Editor: Dwi

Info :

Ditulis oleh : LPM Hayamwuruk

Waktu Penulisan : Senin, Mei 27, 2019

Kategori : , Kabar Kampus

Share :

Share
Posting Lebih Baru
Posting Lama

silakan sampaikan komentar anda. ini adalah forum bebas tapi bertanggungjawab. komentar tidak dimoderasi, namun jika ada komentar yang "spam" akan dihapus kemudian. terima kasih.

Majalah Hayamwuruk

Buletin

Lingkar Pers Undip

  • LPM Edents
  • LPM Gema Keadilan
  • LPM Manunggal
  • LPM Momentum
  • LPM OPINI
  • LPM Publica Health

Subscribe

Ikuti kami di media sosial :

  • Agenda Kegiatan (50)
  • Berita Aktual (175)
  • Kabar Kampus (179)
  • Seputar Semarang (76)
  • Buku
  • Cerpen
  • Resensi
  • Sajak

Label

  • Edisi Culture Studies
  • English Corner
  • Feature
  • Kolom dan Opini

Label

  • Dari Redaksi
  • Ilmu Jurnalistik
  • Pers Release
  • Surat Pembaca
Copyright 2019 - LPM Hayamwuruk FIB Undip