Lapangan Badminton FIB Minim Sosialisasi

Dokumentasi gambar : Undip.ac.id

Hayamwuruk – Meski
memiliki kekurangan pada lahan parkir, namun sebenarnya Fakultas Ilmu Budaya
(FIB) juga memiliki kelebihan berupa sebuah Gedung Serbaguna (GSG). Gedung yang
diresmikan pada Jumat (5/2/2016) lalu telah digunakan untuk berbagai kegiatan
seperti Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), wisuda fakultas, seminar, bedah buku, dan
lain sebagainya.

Namun
mulai bulan Juli lalu, pemanfaatan GSG terlihat bertambah. Tak hanya digunakan
pada kegiatan-kegiatan yang bersifat formal, GSG juga dimanfaatkan sebagai
sarana salah satu cabang olahraga yaitu bulu tangkis. Terdapat dua lapangan
badminton di dalam GSG yang mulai diresmikan pada Jumat,  (21/7/2017).

Suharyo,
Wakil Dekan II FIB, mengatakan bahwa pengadaan lapangan bulu tangkis merupakan
usulan dari salah satu mahasiswa perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas
(UKMF) Olahraga FIB. Ia menambahkan keberadaan lapangan badminton tersebut
untuk memacu semangat produktivitas civitas akademika Undip.

Spiritnya adalah agar orang-orang Undip, civitas
akademika itu sehat-sehat
. Kalau sehat itu biasanya kan
melalui olahraga, olahraga itu kan kemudian 
sen
eng,
seneng itu kalau dalam suasana
gembira secara psikologis kan itu juga bekerjanya juga seneng. Nah
,
kalau seneng berarti tingkat
produktivitas pekerjaannya juga diharapkan meningkat
“ ujarnya ketika ditemui
Hayamwuruk diruangannya pada Jumat
(18/8/2017).

Ketika diwawancarai
Hayamwuruk, Nico Aji Saputra, ketua UKMF Olahraga FIB
membenarkan anggapan tersebut. 

“Sebenarnya itu saya yang minta. Saya mengajukan
permintaan itu melalui Senat (Mahasiswa FIB),” ujarnya.

Mengenai
biaya pembuatan lapangan, Suharyo menuturkan dana yang dihabiskan sebesar Rp 50
juta. Dana tersebut didapat dari universitas melalui pengajuan usulan pengadaan
lapangan.  Ketika ditanya perihal biaya
sewa lapangan bulu tangkis FIB, ia menjelaskan tidak terdapat biaya sewa dalam
penggunaan lapangan tersebut. Namun, dikenakan biaya kebersihan sebesar Rp
15.000, 00 per jam, sebagai uang perawatan lapangan dan pembelian shuttllecock.

“Lebih
kepada supaya ada rasa handar beni  tetapi juga ada apresiasi sedikit terhadap tem
an-teman tenaga pendidik (tendik), teman teman cleaning service yang membantu untuk membersihkan tempat itu,
membuka, merawat dan seterusnya
, tuturnya.

Pemberlakuan
biaya kebersihan hanya diberlakukan pada Senin – Kamis pukul 16.30-21.00  WIB dan Jumat – Minggu pukul 08.00 WIB -21.00
WIB. Sedangkan,  pada Selasa pukul
16.30-21.00 WIB dan Jumat pukul 08.00-10.00 WIB lapangan dapat digunakan secara
gratis untuk civitas akademika Undip.

“Jumat pagi silahkan dipakai, ikut (bermain bersama dosen dan tenaga pendidik), maksudnya.  Kemudian selasa sore (dimulai)  pukul
setengah lima, silahkan mahasiswa (
beserta
dosen dan tenaga pendidik Undip ikut memakai
), tuturnya.

Mengenai
pembuatan lapangan badminton, ia  menuturkan tidak memberitahukan hal ini kepada
Senat Mahasiswa (SM) FIB.

“Setelah
ada lampu hijau
(pembuatan lapangan
badminton)
dari universitas, memang kami tidak
memberitahukan dan kami pikir tidak harus memberitahu (
SM FIB), tambahnya.



Wilujeng
Diah Asmarawati selaku ketua SM FIB pun mengatakan hanya diberitahu perihal
rencana pembuatan lapangan.

“Jadi emang cuman kayak rencananya saja, rencananya kayak mau dibuat jadi lapangan bulu tangkis  itu emang  sempet
dikasihtahu cuman kalau kayak gimana
prosesnya itu kita tidak diberitahu lagi,” ujarnya.

Hal
serupa juga dikatakan Javier Muhammad Yusuf, ketua Himpunan Mahasiswa Sastra
Inggris atau English Departemen Student Association (EDSA) yang mengetahui
keberadaan lapangan badminton pada saat perkuliahan masih diliburkan.

“Saya baru tahu saat awalawal saya masuk (Agustus) karena pas liburan kemaren
baru ada foto tentang lapangan b
ulu
tangkis
yang tibatiba
ada di
GSG itu, ucapnya

Javier berharap
pihak fakultas segera memberikan sosialisasi mengenai peminjaman lapangan badminton.

“Mungkin lebih baik
dari pihak fakultas untuk memberikan suatu sosialisasi kepada  tiap
tiap
mahasiswa  yang ada di
Fakultas Ilmu Budaya ini supaya kita tidak
bingung  saat kita ada kegiatan atau kita
sek
adar butuh GSG untuk latihan badminton,  jadi
kita tidak perlu pusing
pusing
untuk mencari lapangan badminton
, tuturnya.

(HW)
Reporter : Dwi & Ulil
Penulis : Dwi
Editor : Iftaqul farida

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top